Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, dan Louis van Gaal (MU). (REUTERS)
Faktor lainnya adalah Claudio Ranieri, yang baru 4 bulan menangani The Foxes. Dia sukses membawa Leicester ke puncak, dalam musim pertamanya kembali ke Premier League setelah dipecat Chelsea, satu dekade lalu.Ranieri punya catatan pertemuan positif, menghadapi manajer MU, Louis van Gaal. Pelatih asal Belanda itu 3 kali dipermalukan Ranieri pada 1999, hanya dalam rentang waktu 10 hari saat dia menangani Valencia. Saat itu, Van Gaal menjadi bos di Barcelona.Situasi kala itu hampir serupa dengan saat ini, bagai duel antara Daud dan Goliat. "Ini tantangan besar. MU adalah raksasa sepakbola dunia, dan Van Gaal salah satu pelatih hebat," kata Ranieri.Pelatih asal Italia itu mengatakan, masih ingat hattrick kemenangannya pada 16 tahun silam. Pertama menang 3-2 di Camp Nou pada 18 Februari 1999, dalam leg 1 perempat final Copa de Rey. Kemudian 4-3 dalam leg 2 di Mestalla pada 24 Februari.Kemenangan ketiga dibuatnya lagi di kandang Barcelona dengan skor 4-2, dalam pertandingan La Liga pada 27 Februari. "Pada akhir musim kami memenangkan Copa del Rey, mengalahkan Atletico Madrid 3-0 di final," ucap Ranieri
Sumber: www.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar